Naskah film dan naskah drama keduanya memang sama-sama merupakan suatu naskah. Namun keduanya memiliki beberapa perbedaan.

Kamu ingin tahu perbedaannya bukan?.Mari kita bahas tiap kategorinya satu-persatu.

Kondisi Lingkup Cerita

Untuk kondisi lingkup ceritanya, drama terjadi dalam waktu riil

bukan berarti ceritanya nyata, tetapi penampilannya sebenarnya dilakukan secara langsung . Sedangkan film bisa memiliki 70 adegan pada 70 lokasi dengan ratusan peran (dengan latar belakang yang ekstra, dll). Lain dengan drama yang hanya terjadi di satu panggung.

Jadi lingkup drama biasanya kecil, disertai dengan satu cerita inti dengan beberapa aktor yang cukup untuk menampilkannya. Karena drama dilakukan pada waktu yang riil, setiap malam pertunjukan, naskah dramamu tidak harus mencakup peran-peran yang memerlukan aktor tambahan untuk hanya satu adegan. 

Dalam film, seorang aktor hanya mungkin bermain pada satu adegan — Misalnya, penjual hot dog di taman. Dia hanya memiliki satu atau dua hari untuk dipekerjakan, merekam adegan, dan lain sebagainya. 

Sedangkan dalam sebuah drama, kamu harus menyewa aktor untuk memainkan peran itu dengan latihan berminggu-minggu dan setiap malam pertunjukan. Begitu banyak drama dengan berbagai karakter tambahan yang sering memiliki satu atau lebih pemeran ensemble untuk bermain pada bagian peran yang kecil. Ini menghemat uang untuk penyewaan bakat, serta menghemat ruang di belakang panggung.

Semua aktor dalam film tidak harus ada pada waktu yang sama; aktor bermain pada sebuah panggung yang disediakan. Dalam drama juga dapat memiliki banyak sekali adegan, paling selebihnya hanya terbatas pada beberapa set inti, karena setiap ada perubahan lokasi, satu kru harus memindahkan latar pemandangan. 

Jika kamu perhatikan, seorang penulis naskah yang lebih menyukai banyak adegan tidak meminta banyak pengaturan untuk beberapa hal. 

Beberapa drama yang lebih tradisional akan ditulis dalam tiga babak, membuat setiap peran harus memiliki satu set baru (lokasi baru). Sedangkan untuk naskah film, mudah sekali melompat ke lokasi lain karena mereka akan direkam pada hari yang berbeda di berbagai tempat. Naskah drama cenderung untuk tetap bertahan pada sebuah adegan yang lebih lama dari sebuah film untuk alasan tersebut.

Format Cerita

Format cerita sedikit berbeda di antara naskah film dan naskah drama, tapi ini penting untuk dilakukan dengan benar. Inti dari format cerita yaitu untuk menciptakan sebuah sistem universal bagi pembaca naskah berapa lama proyek tersebut akan berjalan. Dengan mengamati panduan format cerita pada setiap media, baik di film ataupun dramamu, lama waktunya bisa diperkirakan berdasarkan jumlah halamannya.

Dialog

Kamu dapat memperhatikan naskah film memiliki keseimbangan yang lebih besar antara dialog dan juga aksi (dan aksi yang kadang-kadang jumlahnya benar-benar lebih banyak); ini karena film adalam sebuah media visual. Kamu akan mendapatkan kedekatan dan gambar pemandangan yang lebar yang tidak bisa anda dapatkan di atas panggung. 

Dengan demikian,  naskah film menekankan pada penggambaran visual — Film bukan hanya menceritakan apa yang akan terjadi ketika mereka tidak berbicara,  film dilukiskan dengan gambar. Hal ini membawa kita pada dialog.

Drama adalah pengendali dialog. 

Kamu akan melihat pada naskah drama, dialog sangat jauh melebihi arahan di panggung. Format ceritanya sudah mencerminkan hal ini. Dialog dalam drama diberikan dengan batas yang lebih luas,  sementara aksi (atau arahan panggung diberikan dengan batas yang kecil—kebalikan dari spesifikasi naskah film).

Kisah dalam naskah drama diceritakan dalam dialog. Ini adalah aturan yang tidak tertulis pada teater dimana banyak sutradara dan para aktor memilih arahan di panggung sebagai saran saja. Dialog, bagaimanapun juga, diatur baku. Dengan demikian, babak pada drama akan menggerakkan cerita melalui dialog.

Beberapa film memiliki sangat “banyak dialog” dan beberapa drama sangat visual. Sebagian besar, anda akan menemukan bahwa menulis naskah film itu membutuhkan latihan agar ekonomis dengan dialognya dan menceritakan kisah melalui deskripsi visual (sebanyak interaksi pada karakter). 

Keduanya dirancang untuk menjadi dasar produksi yang lebih besar; keduanya berfungsi sebagai cetak biru suatu cerita, pada dasarnya; dan keduanya harus menghasilkan cerita yang menarik. Jadi dalam hal itu, naskah film dan naskah drama berbagi banyak kesamaan.

Dan bagi teman-teman yang ingin membuat buku tahunan, undangan, brosur, dan yang lainnya bisa langsung menghubungi kami, kami Retina Production membantu siap teman-teman semua, mulai dari desain sampai hasil yang memuaskan sampai di tangan kalian.


Demikian artikel ini kami buat referensi akurat yang telah kami analisa dan ringkas kembali sehingga dapat dibaca serta bermanfaat untuk para pembaca.

Hubungi  Retina Production  jika membutuhkan jasa/layanan di bidang multimedia.

Retina Production , “Kami Jadikan Momen Anda Abadi Selamanya”

Kontributor :  Ricki Wahyu